Sabtu, 11 Februari 2012

Kembalikan Matahariku

Bube,,
masa-masa indah kita dulu itu memang tak akan pernah kembali.,
Tak ada lagi masa saat kamu bercerita tentang cita-citamu menjadi seorang polisi.,
Tak ada lagi masa saat aku bercerita tentang cita-citaku menjadi seorang guru.,
Tak ada lagi kita yang dulu berjalan di garis waktu yang sama..
Semua hanyalah kenangan yang masih sering mengintip diam-diam melalui jendela kenyataan.
Salahkah kenangan, jika dia melakukan tugasnya untuk mengalaukan seseorang?
Salahkah masa lalu, jika dia hanya mampu menjadi benalu?
Sejak kepergianmu,
kau curi matahariku,
kaugantikan dengan bulan milikmu,
hingga setiap malam hanya redup yang menyelimuti musim milikku.
Kapankah kaukembalikan matahari milikku?
Kembalikan saja matahari itu!
Ambil saja redup yang menyelimuti musimku!
Kamu memang tak pernah pulang dari pergimu, karena kautak tahu rasanya rindu.
Seharusnya tak kubiarkan kamu masuk dalam hidupku.
Sehingga tak perlu ada perpisahan dan pertemuan yang selalu ingin terulang.
Seharusnya kubiarkan saja sikap-sikap anehmu itu.
Sehingga tak akan pernah ada rasa menganggu yang disebut rindu itu.
Inikah perpisahan yang kaumau?
Mengakhiri suatu babak, menutup sebuah cerita pada suatu tempat… tanpa perundingan.
Kalau begitu, keluarkan aku dari penjara nafasmu!
Aku benci harus terjerat oleh bayang-bayangmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar