Bube,,
masa-masa indah kita dulu itu
memang tak akan pernah kembali.,
Tak ada lagi masa saat kamu bercerita
tentang cita-citamu menjadi seorang polisi.,
Tak ada lagi masa saat aku
bercerita tentang cita-citaku menjadi seorang guru.,
Tak ada lagi
kita yang dulu berjalan di garis waktu yang sama..
Semua hanyalah
kenangan yang masih sering mengintip diam-diam melalui jendela
kenyataan.
Salahkah kenangan, jika dia melakukan tugasnya untuk
mengalaukan seseorang?
Salahkah masa lalu, jika dia hanya mampu menjadi
benalu?
Sejak kepergianmu,
kau curi matahariku,
kaugantikan dengan bulan milikmu,
hingga setiap
malam hanya redup yang menyelimuti musim milikku.
Kapankah kaukembalikan
matahari milikku?
Kembalikan saja matahari itu!
Ambil saja redup yang
menyelimuti musimku!
Kamu memang tak pernah pulang dari pergimu, karena
kautak tahu rasanya rindu.
Seharusnya tak
kubiarkan kamu masuk dalam hidupku.
Sehingga tak perlu ada perpisahan
dan pertemuan yang selalu ingin terulang.
Seharusnya kubiarkan saja
sikap-sikap anehmu itu.
Sehingga tak akan pernah ada rasa menganggu yang
disebut rindu itu.
Inikah perpisahan yang kaumau?
Mengakhiri suatu
babak, menutup sebuah cerita pada suatu tempat… tanpa perundingan.
Kalau
begitu, keluarkan aku dari penjara nafasmu!
Aku benci harus terjerat
oleh bayang-bayangmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar